Lika liku Kampung Aceh Batam Media Batam



Lika liku Kampung Aceh Batam


www.tribunbatam.my.id kalau bicara tentang 
Kampung Aceh atau simpang Dam di Batam siapa yang tidak mengetahui nya salah satu tempat yang kerap kali di perbincang oleh publik dan pemerintah kota Batam.

Namun, di balik itu apakah kampung Aceh atau simpang di Batam ini memiliki sejarah yang nyata sudah pasti tidak dan ini hanyalah sebuah lokasi yang biasa biasa saja.

Dalam satu pekan belakangan ini pihak jajaran Polresta barelang dan di bantu dengan instansi instansi terkait menggerebek kampung Aceh Batam.

Namun hasil penggerebekan tersebut bukan lah hasil yang  baik karena dari hasil tersebut yang di tangkap hanya pengguna narkotika jenis sabu dan para pemain judi.

Sedang para bandar atau penjual sabu tidak di dapat di lokasi tersebut karena sudah kabur sebelum instansi terkait masuk ke lokasi.

Lantas bagaimana para bandar bandar sabu bahwa tempat tersebut akan di razia dan kenapa tempat tersebut bisa tutup sebelum pihak terkait datang untuk menggrebek.

Kampung Aceh Batam bukan satu atau dua kali di gerebek oleh satuan satreskrim narkoba Polresta barelang bahkan BNN dan Polda kerap kali grebek tempat tersebut namun tidak pernah membuah kan hasil yang baik.

Tim Tribun Batam pun mencari tahu kebenarannya apa yang menyebab di lokasi ini bebas dari narkoba siapa yang membantu para pedang barang haram tersebut di kampung Aceh ini.

Siapa orang hebat di balik beredar nya sabu di kampung Aceh Batam

Kami pun bertanya tanya tentang kampung Aceh ini karena setiap di lakukan penggrebekan tidak pernah di dapat pemilikmesin judi dan pemilik barang haram narkotika jenis sabu di tempat ini selalu saja pengguna yang di dapat di lokasi tersebut.

Karena begitu penasaran nya kami pun memberi suatu imbalan kepada salah satu warga yang sudah kian lama tinggal di lokasi tersebut kita sebut saja nama ibu ini Ayu.

Kami bertanya secara rinci tentang kampung Aceh ini awal pertanya kami tentang siapa si pilimik dan barang haram dan mesin judi gelper.

Ayu mengatakan ke tim Tribun Batam" setau saya pak kalau soal barang haram ini kenapa bebas dan jangan kita dengar pemilik yang di tangkap di sini ya di karena kan mereka mereka juga lah dalang nya bagaimana mau di tangkap barang nya juga datang mereka" ungkap ayu.

Kami bertanya sekali lagi siapa mereka mereka juga kata tim Tribun Batam pada ayu.

Namun, ayu enggan untuk menjawab dengan detail tentang pertanyaan kami siapa MEREKA MEREKA JUGA. 

Kami juga bertanya pada salah seorang warga yang tinggal di dekat lokasi tersebut dia tidak ingin nama nya di papar kan di publik kita sebut saja M.

M mengatakan walah pak pak kalau ini jangan heran soal ada nya narkoba di kampung Aceh karena ini BUKAN LAGI RAHASIA PUBLIK mereka yang kadang mengambil Jatah kesini kalau di jaman dulu di sebut upeti.

Kembali lagi kata kata MEREKA di ucapkan oleh M sebelum ayu juga mengatakan Mereka mereka juga.

Tim kami pun lagi bertanya tentang siapa mereka mereka juga ke pada M dan M enggan untuk menjawab pertanyaan kami.

Karena itu adalah kebijakan privasi sumber yang kami dapat kan. kami juga tidak ingin mencari tahu lagi.

Namun, apa yang di bicarakan publik tentang kampung Aceh Batam menjadi penomena tersendiri.

Akan tetapi nasib sarang narkoba terbesar di Kepri ini menjadi cerita kenangan saja karena Pemko Batam akan menata kembali kampung aceh.

Selama ini wilayah tersebut menjelma menjadi sarang narkoba dan judi di Kota Batam. Polisi melakukan penggerebekan, Selasa (21/3/2023) lalu.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Batam, Yusfa Hendri mengatakan bahwa akan mencarikan solusi terhadap warga di sana.

“Nanti akan dibahas dalam rapat FKPD (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), untuk membahas tentang rencana seperti apa,” ujar Yusfa, Jumat (24/3/2023).

Ia menjelaskan, dari hasil koordinasi dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam, sudah ada penetapan loksi (PL). Menurutnya jika telah ada PL, maka akan diselesaikan.

“Seperti apa solusinya, nanti dimusyawarahkan dengan FKPD,” kata dia. Mengenai PL yang sudah ada di Kampung Aceh, maka warga di sana kemungkinan besar akan direlokasi. “Kemungkinan (relokasi) ada, seperti itu, cuman diarahkan nanti oleh FKPD,” ucapnya.

TerPopuler